19 February 2009

Melegalisir Transkrip/Ijasah saja.. bayar !?

Oleh Ficky Fauzie
Tepat sekitar 2 minggu yang lalu.. saya secara sengaja, ingin sekali berkunjung ke kampus saya yang terdahulu. Singkat cerita..setelah saya memarkirkan motor,saya langsung bergegas menuju ke bagian kemahasiswaan D3 PAAP UNPAD. Setelah saya berjalan kaki kira2 3menit, akhirnya nyampe juga di tempat tujuan. Sebenarnya ada tiga hal yang mengharuskan saya untuk pergi ke unpad pada pagi itu. Pertama, saya ingin melegalisir Ijasah lalu mengambil transkrip nilai, dan yg terakhir saya bermaksud ingin memasukan lamaran pekerjaan di bag. Kemahasiswaan UNPAD.

Kembali ke tujuan awal, lantas saya menemui bapak sebut saja bapak “D” demi terjalinnya keamanan dan ketertiban. Hehe... Terus saya mulai bertanya ke bapak “D” tersebut. Saya bertanya mengenai proses legalisir Ijasah maupun Transkrip nilai. Awalnya proses berjalan lancar sesuai perkiraan saya. Lalu Bapak tersebut menyuruh saya untuk menuggu sejenak. Setelah beberapa menit waktu berjalan, tiba-tiba bpk “D” menghampiri saya. Lalu mengatakan kepada saya bahwa sejak 2 minggu lalu kalau mahasiswa jika ingin melegalisir entah Transkrip Nilai, Ijasah, dll harus membayar uang sebesar Rp 1500,- / lembar. Setelah mendengar kabar itu, jujur saya rada kaget. Soalnya setelah dipikir-pikir dan dihitung-hitung, kalau kita melegalisir dalam jumlah banyak lumayan juga ongkos yang harus dikeluarkan.

Yahh... namanya juga lagi butuh, saya langsung membayar saja sesuai dengan banyaknya Transkrip Nilai dan Ijasah yang saya butuhkan. Itupun tadinya saya ingin sekali melegalisir sebanyak- banyaknya. Namun apa daya, pupuslah harapan itu. Hahay ! !

Sekedar mengingatkan saja bahwa sejak 3 atau 4 tahun lalu Unpad, adalah salah satu universitas negeri yang berganti status menjadi PT BHMN. Dengan adanya pergantian status dari PTN ke PT BHMN tersebut, SPP otomatis menjadi mahal. Sebab UNPAD tidak lagi disubsidi oleh pemerintah. Dan seperti efek domino, biaya pendidikan pun menjadi mahal. Yahh... ini mah sekedar keluhan dan aspirasi teman-teman maupun alumni saja. Kita hanya bisa berharap dan Berdo’a supaya Biaya pendidikan bisa murah kembali... Peace !
read more...

14 February 2009

Valentine's Day ( Bag. 2 )

Baru pada masa Kaisar Constantin (280-337M) upacara tersebut mendapat tambahan. Kaisar pertama pemeluk agama nasrani ini memberi peluang kepada gereja untuk memeberi pengaruhnya. Upacara tambahannya dimulai dengan pesan-pesan cinta yang disampaikan oleh para gadis yang diletakkan dalam sebuah jambangan kemudian diambil oleh para pemuda. Setelah itu mereka berpasangan dan berdansa dan diakhiri dengan tidur bersama yang lengkap dengan perzinahannya. Pada tahun 494 M, dewan gereja yang dipimpin Paus Galsium I mengubah upacara Lupercalia itu dari tanggal 15 Februari menjadi 14 Februari yang pada tahun 496 M ditetapkanlah sebagai Valentine’s Day sekaligus untuk menghormati Santo Valentino.

Bertitik tolak pada uraian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa, pertama, Valentine’s Day berakar dari upacara keagamaan ritual Romawi kuno menyembah dewa mereka yang dilakukan dengan penuh kemusyrikan. Kedua, yang biasa dilaksanakan 15 Februari tersebut pada tahun 495 M oleh Paus Galsium I diganti menjadi 14 Februari. Ketiga, masyarakat dunia menerima, lantas “hari” itu disebarluaskan dengan dalih “ hari kasih sayang” yang kini telah tersebar di berbagai negeri yang mayoritas penduduknya Islam. Hal ini dapat dilakukan hanya dengan kekuatan media yang sangat kuat.

Kini, permasalahannya telah jelas bahwa Valentine hanyalah tradisi Nasrani yang bila kita telusuri ternyata berakar dari kebudayaan Romawi purba. Lantas, benarkah Valentine itu adalah hari penyebaran kasih-sayang dan menyatakan cinta? Memang, sangat memprihatinkan bila kita rasakan! Bukankah dengan demikian seolah-olah Islam tidak mengenal cinta kasih. Padahal, dalam Islam, ajaran cinta kasih memiliki kedudukan tersendiri dengan skala prioritas dan kemuliaan.

Kelicikan musuh Islam untuk menipu ummat Islam memang sangat luar biasa, karena mereka menghalalkan segala cara. Valentine’s Day yang berbau syirik tersebut bisa terbungkus dan terpoles rapi hingga diminati dan digandrungi oleh sebagian kecil generasi muda Islam dengan yang tidak memiliki Furqon. Invasi Pemikiran (Ghazwul fikri) yang gencar ini tidak luput mendapat dukungan dari media cetak dan elektronik. Keduanya ikut mempromosikan Valentine’s Day kepada para pembaca dan pemirsanya dengan berbagai macam cara untuk menarik simpati.

Untuk itulah penting bagi kita menghindarkan diri dari dan menjauhkan diri dari taqlid buta, agar tidak terperdaya oleh musuh-musuh Islam dan hanyut dalam peniruan yang membabi buta kepada mereka tentang hal yang membahayakan aqidah dan tidak bermanfaat.

Kini layaklah kiranya, bila masalah ini agaknya menjadi permasalahan penting bagi ummat, khususnya generasi muda Islam. Dalam arti bahwa masalah ini mendesak dicarikan jalan keluar. Betapa tidak, karena taqlid buta yang merasuki jiwa muda muslim dan semangat menegakkan dienullah sudah mulai pudar di kalangan generasi muda kita. Untuk itu, kita tidak boleh terkecoh dengan kemasan Valentine’s Day yang tidak lain merupakan piranti efektif musuh-musuh Islam untuk menjauhkan , menggerogoti aqidah dan mengoyak akhlak serta tali ikatan generasi muda Muslim dengan Rabb-Nya.

Kini jelaslah bahwa Valentine’s Day merupakan baudaya asing (non-Islam). Mengikutinya berarti ikut serta menghidupkan dan melestarikan budaya jahilliyah yang nyata-nyata bertentangan dengan syariat Islam. Sabda Rasulullah SAW : “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia tergolong kaum it” (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Pertanyaannya, akankah generasi muda Muslim kita digerogoti aqidahnya dan dicabik-cabik akhlaknya serta dijauhkan tali ikatannya dengan Rabb-Nya?

read more...

13 February 2009

Valentine's Day

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” (An Nisaa, 4 : 115)

Ayat di atas menggambarkan betapa besar kasih sayang Allah terhadap kita sebagai manusia ciptaan-Nya dengan memberikan peringatan yang cukup tegas agar kita tidak terjerembab ke dalam lembah kehinaan, neraka jahanam tempatnya. Di balik peringatan itu, sebenarnya Allah SWT telah memberikan jalan kebebasan kepada manusia untuk bebas memilih jalan hidupnya masing-masing.

Paling tidak ada “dua” jalan yang bisa ditempuh manusia dalam menempuh perjalanan hidupnya, yakni jalan lurus (keselamatan) atau jalan yang sesat. Setiap jalan hidup yang ditempuhnya, tentu membawa risiko atau konsekuensi tersendiri baik di dunia maupun di akhirat, dan tidak terkecuali dalam memilih budaya atau tradisi.

Demikian pula, budaya ikut-ikutan yang tidak jelas rujukannya tidak lepas juga membawa konsekuensi tersendiri bagi pelakunya, sebagaimana firman-Nya: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya” (Al Israa, 17 : 36)

Dalam kaitan fenomena perayaan datangnya satu hari yang mereka namakan dengan “Valentine’s Day”, tentu kita sebagai muslim layak pula mengetahui apa dan siapa Valentine’s Day itu dan bagaimana hukumnya bila ummat Islam ikut-ikutan merayakannya? Kisahnya, Valentine’s day yang biasa dirayakan pada bulan Februari jelas-jelas bukan budaya atau tradisi Islam. Ia berasal dari – dan dibudayakan oleh orang-orang nasrani. Ia yang selalu diperingati setiap tanggal 14 Februari adalah suatu perayaan yang dilakukan untuk menghormati Santo Valentino yang dihukum mati pada tahun 270 Masehi. Suatu hari di mana orang yang sedang mabuk asmara secara tradisi saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah, demikianlah sekilas sejarah Valentine’s day.

Adapun , Santo Valentino sendiri adalah nama seorang pendeta kristen yang dianggap sebagai pelindung orang yang bercinta. Dia dihukum mati karena melanggar peraturan yang dibuat Emperior Claudius II Ghoticus. Sang Emperior melarang para pemuda berstatus bujangan untuk menikah. Bahkan dia menganggap tentara yang masih lajang jauh lebih berprestasi ketimbang yang sudah beristri.

Hal ini tentu sangat tidak disetujui oleh Santo Valentino, tanpa sepengetahuan penguasa ia menikahkan pemuda-pemudi. Tak lama kemudian akibat perbuatannya itu, pendeta tersebut dipenggal di Roma pada tahun 270 M (sumber lain 268M) dan ia dikuburkan di tepi jalan Flaminta. Anehnya, pihak gereja malah menobatkan ia sebagai pahlawan bercinta.

Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari selalu dikaitkan dengan hari ‘kasih sayang’. Benarkah ia merupakan hari yang menyebarkan kasih sayang ? Ternyata, bila diteliti lebih lanjut, Valentine’s day adalah sebuah upacara keagamaan Romawi yang menyembah Dewa Lupercus (Dewa kesuburan padang rumput dan hewan ternak). Juga dihubungkan dengan penyembahan Dewa Faunus yang konon dianggap sebagai dewa alam semesta dan pemberi wahyu yang dilaksanakan di bukit Falentine.

Ritual acaranya, dimulai dengan mengorbankan beberapa ekor kambing dan seekor anjing. Lantas dua orang pemuda dibawa ke sebuah altar, sebuah pisau yang berlumuran darah disentuhkan di kening mereka dan mereka harus tertawa. Setelah itu darah di kening dibersihkan dengan kain wool yang dicelupkan ke dalam susu. Kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok dan berlari ke arah yang berlawanan mengelilingi bukit dan tembok kota Falentine. Mereka mencambuki wanita yang dijumpai guna mengembalikan kesuburannya. Namun anehnya, para wanita dengan senang hati menerima cambukan tersebut. Kalo diperhatikan secara seksama, ritual diatas sangat menyeramkan. Hiiiii...!! Udah dulu y.. artikelnya terlalu panjang. Ntar lanjut ke bag 2..hehe
read more...

02 February 2009

Terima Kasih TVone !

Alhamdulillah….Satu hal yang patut kita syukuri adalah telah berakhirnya masa Agresi Israel ke Gaza, Palestina. Gaza sementara ini ‘cukup’ aman bagi rakyat Palestina untuk kembali menjalankan aktivitasnya seperti semula. Namun, bukan tidak mungkin perang akan berkecamuk lagi di tanah Gaza. Beberapa faktor pendukungnya yaitu gencatan senjata yang bersifat labil, tidak permanen, dan kedua belah pihak masing-masing menyatakan gencatan senjata secara sepihak. Namun apapun faktanya, kita berharap rakyat Palestina dapat ‘memiliki’ hak-haknya kembali. Seperti Masyarakat dunia pada umumnya.

Bagaimana reaksi di Indonesia? Masyarakat Indonesia pada umumnya sangat mengutuk agresi Israel tersebut. Pemerintah Indonesia, kali ini bertindak tegas terhadap Israel. Presiden SBY sangat mengutuk keras serangan Israel ke jalur Gaza. Indonesia yang berpredikat sebagai Negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia ini, sangat berperan penting dalam menggalang dukungan untuk menekan Israel.

Setelah bagaimana kita menyaksikan begitu kejamnya Israel membantai Rakyat Palestina, Mungkin kita baru berfikir bagaimana sebuah media sangat berperan penting dalam menciptakan opini publik. Media disini, khususnya media televisi sangat berperan penting khususnya dalam menyajikan berita mengenai Agresi Israel. Dahulu, mungkin kita masih tabu dalam mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya serta yang paling penting objektif. Namun, sekarang kita cukup mudah untuk memperoleh informasi tersebut.

TVone, salah satu Stasiun Tv swasta di Indonesia, benar- benar sangat berani untuk menyajikan berita mengenai Agresi Israel ke Gaza. Setahu saya, belum ada Stasiun Televisi Nasional yang benar-benar menyajikan informasi yang secara lengkap dan meyeluruh sebelumnya. Tvone, menurut saya sangat berani berkerja sama dengan Stasiun TV Al-Jazeera Arrabic yang berbasis di Doha, Qatar. Selain menurut saya membutuhkan biaya yang mahal, Tvone secara tidak langsung ‘siap’ menerima segala resiko yang dapat diterimanya. Termasuk tekanan dari Negara-negara barat.

TVone, selama pemberitaan mengenai Agresi Israel, menurut saya cukup rinci dalam memberikan informasi. Selain memberikan info sekitar konflik Gaza, sejarah konflik Israel Palestina, pendapat masyarakat dunia, serta kehidupan masyarakat Palestina saat ini pun diangkat dalam pemberitaannya.

TVone, selama memberikan info mengenai konflik Palestina dan Israel, banyak mendapat pujian. Termasuk saya sendiri sangat kagum mengenai langkah yang diambil TVone. Tapi, ada yang cinta ada juga yang benci. Seperti telah diperkirakan sebelumnya, pemerintah Israel sangat geram dengan pemberitaan tersebut. Namun apa boleh dikata, TVone telah memberikan info yang objektif . Dengan keberanian TVone menyajikan informasi yang menyeluruh kepada masyarakat Indonesia, seharusnya TVone mendapat dukungan lebih baik lagi dari pemerintah Indonesia. Dan semoga TVone dapat berkembang lebih baik lagi....

read more...

01 February 2009

Surrender (Andra & The Backbone Cover) Attemp 1

by : flowwiththeblood
Sayatan gitarnya itu lhoo..... mantaf ! ! !



Courtesy : youtube.com read more...